Minggu, 10 September 2017

Transportasi Menuju The Lodge Maribaya dan Taman Begonia Bandung

Yeayyyyy .... berhubung kemaren saya traveling, jadi saya absen dulu untuk menulis post tentang 'pedagogik' ya. Sebagai gantinya, saya post deh tentang traveling saya, mulai dari tempat wisatanya, jenis wahananya, dan terutama transportasinya.

Mau kemana kita? Ya ... THE LODGE MARIBAYA dan TAMAN BEGONIA. You know this place? Ini adalah tempat wisata yang cukup terkenal di kota Bandung. Wisata alam gitu ... bagi kamu pecinta wisata alam seperti saya, inilah tempatnya. Stress dengan pekerjaan kantor yang menumpuk atau dengan segala kesibukan dan rutinitas kamu, itu tandanya kamu butuh refreshing, lari aja ke tempat ini. Saya dan teman pun kemaren begitu.

Jadi agenda ke tempat ini tidak direncanakan, tiba-iba keingat begitu saja. Teman saya nyeletuk, "Stres nih, pengen teriak!"
"Cari tempat wisata alam, dong!"
"Ke Lembang, yuk!"
"Hayuk ... aku juga udah lama pengen ke sana. Kemana kita?"
"Taman Begonia?"
"Boleh-boleh ...."

Besoknya, langsung cuss lah kita. Saya sarankan, untuk traveling ... mending berangkat pagi-pagi, darimana pun Anda berangkat, mau dari luar kota atau dalam kota. Kalau saya masih dalam kota sih ... masih dekat Lembang. Saya dari Mandalajati, Bandung. Kemaren butuh waktu sejaman menuju lokasi, no macet!

Mau tau transportasi / rute jalan kita ke sana? Yuk, mari kepo! Kalau naik trsansportasi umum dari tempat saya, Bandung Timur ke Bandung Utara, itu bisa 4 - 5 x gonta-ganti angkot/ ojek, sambung-menyambung. Dana yang dihabiskan sekitar 23 ribuan. Lumayan murah, sih ... tapi itu lama banget perjalanannya. Kamu bisa menghabiskan waktu 2-3 jaman.

Alternatif lain apa? Transportasi online! Di sini kita pilih g**be. Cukup murah memang. Mandalaji-Taman Begonia hanya Rp 55.000,- menggunakan mobil. Diskon Rp 7.000,- , jadinya Rp 48.000,- , karena kita berdua, jadi ongkosnya dibagi dua, jadi Rp 24.000,-/ orang. Cukup hemat kan. Berempat tentu lebih hemat lagi. Ini kita tinggal duduk tenang aja lo, langsung diantarkan sampai lokasi,  tanpa capek naik turun transportasi umum.

Rute yan ditempuh , lewat jalan mana? Kemaren drivernya dari Mandalajati terus ke arah terminal Cicaheum, masuk lewat jalan Dago, jadi rasanya cukup cepat. Kalau naik transportasi umum, kamu harus mutar dulu ke Ledeng. Dari terminal Ledeng baru naik angkot ke sana! No, recomended! Sangat lama, kecuali kalau kamu bernagkat dari UPI.

Nyampe di Begonia ternyata masih pagi, padahal kita berangkat dari kosan udah jam 8nan. Memang kalau ke taman enaknya sih pagi-pagi atau sore, biar panasnya gak terlalu menyengat. Tapi ada baiknya menurut saya, ke The Lodge dulu, baru Taman Begonia, kalau kamu berniat mengunjungi dua tempat itu. Kalau kita kenapa ke Begonia dulu? karena kita teringat ke The Lodge setelah di Begonia. Haha.

Lalu ngapain kita di Begonia? Yang namanya taman/ kebun, ya kamu lihat-lihat bungalah! Banyak spot untuk foto yang menarik gitu. Cuma ya taman kecil, gak terlalu luas seperti ekspektasi saya. Katanya di taman ini ada bunga yang bisa dimakan! Nama bunganya apa? Sorry, saya gak bakalan ngasih tau lah, ntar pengunjung yang baca blog ini pada metikin tu bunga. Hehe, suudzon! *piss ....

Tiket masuk taman Rp 15.000,-/ orang. Gak boleh bawa kamera, kecuali kamera di hp. Di loket pembelian tiket masuk ada penyewaan DSLR, Rp 50.000,- sepuasnya kayaknya. Ada juga paket foto prewed, Rp 250.000/ 2 jam. Hayooo ... bagi kamu yang mau prewed atau postwed di sini. Tapi kata saya mending nyewa DSLR aja kalau kamu ahli fotografi.

Di taman ini kamu juga bisa naik kuda, tapi bukan kuda seperti di bawah ini ya. :D Kuda benaran yang saya maksud.







Oh iya, ingat ... masuk ke taman ini gak boleh bawa makanan/ minuman dari luar. Jika kamu ketahuan makan dan minum dari luar di dalam taman, dikenakan denda Rp 250.000,-. Semua area di taman ini dilengkapi dengan CCTV.

Tapi sayangnya, toilet di dalam taman ini bayar lagi, padahal tiket masuknya udah bayar. :( Eitsss ... hati-hati ya bagi kamu yang mau keluar, pintu masuk dan pintu keluar beda. Pintu keluar satu arah, jika udah keluar, gak bisa masuk lagi. Jangan sampai terkecoh kayak kita, yang niatnya mau ke musholla, jadi keluar. Hehe ... mushollahnya ada di depan pintu keluar taman.

Udah dulu ya, untuk Taman Begonianya. Dari taman, kemaa kita? The Lodgeee ...! Naik apa ke sana? naik g**be lagi. Cuma kali ini g**be motor bukan mobil, karena mobil cukup mahal, Rp 50.000an, sementara motor cuma Rp 14.000,-.Tempatnya dekat kok dari Taman Begonia, ke bawah lagi jalannya, sebelum taman Begonia kalau dari Dago ya. Perjalanannya kira-kira 15 menit kemaren dari taman ke The Lodge. Tapi ya gitu, akses jalannya cukup menantang, turunan, tanjakkan, dan berkelak-kelok. Ada baiknya pakai motor sih menurut saya, untuk menghindari macet. Karena kondisi jalannya belum terlalu bagus. Kemaren masih ada perbaikan jalan di kiri dan kanan jalan. Jadi kadang jalur dibuka satu arah.

Kita ke The Lodge abis dzuhurnya. Sebelum ke sana kita dapat info, katanya antri untuk naik wahana di The Lodge sangat lama, bisa 3 jaman. Heloo ... agak panik lo kita, gimana kalau gak dapat antrian dan gak dapat g**be karena kesorean. Tapi itu semu, no! Pelajaran saat traveling, jangan percaya informasi dari sembarang orang.

Jadi antri untuk naik satu wahana di The Lodge kemaren cuma sekitar 20 menit, itu untuk wahana yang sangat diminati. Tiga jam itu udah bisa naik beberapa wahana dan puas keliling/ mutar-mutar di The Lodge. Dan jalan kaki dari tempat parkir ke pintu gerbang masuk itu gak jauh kok. Gak seperti info yang kita dapatkan, yang katanya sangat jauh.

Jadi The Lodge itu tempat apa? Ya, tempat foto-foto aja dari ketinggian, simplenya dari saya begitu sih. Cuz kita naik wahana hanya difoto. Pikiran saya waktu itu, ketika melihat foto-foto teman-teman di sosmed, kita bisa menikmati wahana yang kita naiki kayak di dufan gitu. Wahananya benaran jalan, misalnya kalau foto di balon udara, saya pikir balon udaranya benaran terbang. Ternyata, no! Kalau saya naik ayunan seperti di bawah ini, jangan bayangkan saya juga main ayunan di angkasa. :D Ayunan atau Mountain Swing ini digerakkan oleh alat yang diawasi petugas. Hanya sekali gerakan untuk difoto dengan berbagai gaya. Jadi kamu tidak bisa berayun-ayun seperti main ayunan pada umunya. Jadi kebongkar ya, rahasianya. Hehe



Lalu ada wahana apa lagi di The Lodge selain balon udara dan mountain swing, ada sky bike, bersepeda di angkasa. Tapi saya gak sempat naik wahana ini. Dan masih banyak wahana lainnya. Pengen dicobain deh semuanya, rasanya. Tapi setiap naik wahana bayar Rp 20.000,- , cukup menguras kantong.

Peraturannya sama, masuk ke The Lodge kamu gak bisa bawa makanan dan minuman dari luar ya. Karena ada penjual makanan di dalam. Dan saat beli tiket masuk juga sudah dikasih voucher minuman sekaligus yang bisa ditukarkan saat antri minta file foto. Harga tiket masuknya Rp 25.000,-/ orang untuk weekend dan Rp 20.000,- orang untuk weekend.

Di The Lodge untuk foto kamu yang dijepret sama fotografer saat naik wahana gak bisa dicetak ya, kamu hanya bisa dapat filenya aja dnegan harga Rp 10.000,-/ 1 file fotonya. Kalau dicetak, antriannya bisa sampai Dago kata petugasnya. Puanjaaaaang bok, haha. Foto ini dikirim ke hp kamu melalui aplikasi share it atau USB. Dan pengambilannya di pintu keluar, setelah kamu puas naik semua wahana.

Itu aja deh informasinya, kayaknya cukup. Transportasi pulangnya naik g**be lagi aja. Insha Allah mudah kok dapatnya, karena ada driver yang abis nganterin pengunjung, pulangnya bawa kita. Ongkosnya lebih murah malah, yang tadi brangkat 50 ribuan, sekarang pulang hanya Rp 36.000,-. ;)

Selamat berweekend ria ...!

Semoga bermanfaat.

3 komentar:

sintamilia mengatakan...

bermanfaat ni infonya.
aku orang bandung tapi belum pernah ke dua tempat itu. moga someday bisa main terutama ke the lodge :)

Nelvianti mengatakan...

Iya teh, maaf dari 2017 baru sekarang dibalas komentarnya, sekarang pasti udah kesampaian ke the Lodge yaa teh. 😊🙏

Nelvianti mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
 

Pedagogik Template by Ipietoon Cute Blog Design